nuii cwitna wasi'ah
 
Picture
        Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar berupa batuan padat. Litosfer tersusun atas 2 lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya sekitar 50-100km. litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.

Batuan / Batu adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan dikelaskan menurut komposisi mineral. Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan : Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain.
Litosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling atas yang tersusun oleh batuan dan mineral. Induk segala batuan ialah magma. Magma adalah batuan cair dan pijar yang bersuhu tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas. Dalam litosfer, terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya yang penting yaitu kuarsa, feldspar, piroksen, mika putih, biotit atau mika cokelat, amphibol, khlorit, kalsit, dolomit, olivin, bijih besi hematit, magnetit dan limonit.

PEMBAHASAN

1.      Lapisan Bumi

            Bumi seperti bawang terdiri dari beberapa lapis. Planet bumi terdiri dari bola – bola konsentris yang dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu : kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi. Mantel terdiri dari dua bagian yaitu mantel atas dan mantel bawah yang dipisahkan oleh lapisan peralihan. Demikian juga inti dibagi dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam. Lapisan bumi dapat diuraikan sebagai berikut :

a.       Kerak Bumi

Kerak bumi merupakan lapisan terluar dari bumi padat yang terdiri dari kerak benua dan kerak samudera dan tersusun dari bermacam – macam batuan dengan ketebalan antara 15 dan 40 km.

b.      Mantel Bumi

Mantel bumi bagian atas dan bawah dipisahkan oleh lapisan peralihan setebal ± 500 km. Lapisan mantel atas mempunyai ketebalan antara 40 dan 400 km, terdiri dari batuan ultra basa dan mineral, dengan densitas antara 3,3 dan 4,3 gram/cm3. Lapisan mantel bawah mempunyai ketebalan antara 900 dan 2700 km dengan densitas antara 4,5 dan 5,5 gram/cm3, terdiri dari batuan senyawa padat MgO, SiO2, dan sebagainya, 80 % isi bumi dan 67 % massa bumi terletak pada mantel. Antara mantel bawah dan inti luar dipisahkan oleh lapisan peralihan setebal ± 80 km.

c.       Inti Bumi

Inti luar bersifat cairan pekat yang mempunyai kedalaman antara 2880 dan 4980 km dengan densitas antara 10,0 dan 12,3 gram/cm3. Inti luar kaya akan besi dan nikel dalam keadaan cair. Diduga inti bumi sebagai penyebab munculnya medan magnet bumi. Inti dalam mempunyai batuan yang sama dengan inti luar tetapi tetapi dalam keadaan pekat. Inti dalam dan luar dipisahkan oleh lapisan peralihan setebal 140 km. Densitas lapisan inti dalam antara 13,3 dan 13,6 gram/cm3.

2.      Geomagnetisme

Magnet telah dikenal pada 2600 sebelum masehi dan bangsa yunani pada 600 sebelum masehi telah mengetahui bahwa ada batu magnet yang menarik besi, namun tidak menyadari bahwa bumi sendiri berperan sebagai benda magnet. Sifat jarum kompas pertama kali dijelaskan oleh fisikawan william gilbert ( 1540 – 1603 ). Kepada Ratu Elizabeth dalam buku yang berjudul De Magnete yang dipublikasikan pada tahun 1600. Gilbert mengatakan bahwa bumi adalah sebuah magnet  raksasa dengan sebuah kutub magnet utara dan sebuah kutub magnet selatan.

Gilbert percaya bahwa ada magnet permanen di dalam bumi seperti ditunjukkan dalam model bola magnet. Penjelasan kemagnetan bumi ( geomagnetism ) yang diterima sekarang adalah bahwa ada arus listrik di dalam inti bumi ( karena keadaan cair dan mudah bergerak ), yang menghasilkan medan magnet seperti dalam elektromagnetik. Medan magnet bumi adalah besaran vektor. Parikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet, jarum kompas, dan juga magnet permanen yang lain akan mendapat gaya magnet yang sebanding dengan besarnya medan magnet.

Sebuah elektromagnet mempunyai dua kutub yaitu kutub utara dan selatan. Pasangan kutub – kutub magnet ini disebut sebuah dwikutub ( dipole ) magnet. Kutub utara yang terletak dekat dengan kutub utara magnet akan ditolak, sedangkan kutub selatan yang terletak dekat dengan kutub utara magnet akan ditarik kearah kutub magnet.  Jadi ujung jarum kompas yang menunjuk kearah kutub utara magnet bumi adalah kutub “selatan”. Untuk menghindari kebingungan maka ujung jarum kompas dinyatakan sebagai kutub kompas yang mencari utara dan ujung lain sebagai kutub yang mencari selatan.

     Gaya tarik atau tolak antara dua kutub magnet berbanding terbalik dengan jarak kuadrat antara kedua kutub magnet. Setiap magnet akan dikelilingi oleh medan magnet. Intensitas atau kekuatan medan magnet dinyatakan dalam satuan gauss, intensitas medan magnet bumi adalah kurang dari satu gauss.

     Medan magnet yang mengelilingi sebuah magnet dapat dinyatakan dengan garis- garis gaya.

Pada tahun 1820, Oersted menunjukkan bahwa medan magnet diproduksi oleh arus listrik yang mengalir melalui sebuah kawat. Jika arus mengalir melalui sebuah kawat lurus maka medan magnet membentuk cincin mengelilingi kawat.

Sudut antara jarum kompas dan meridian geografis disebut deklinasi magnet, Deklinasi timur artinya bahwa jarum kompas menunjuk ke sebelah timur dari utara geografis dan deklinasi barat artinya bahwa jarum kompas menunjuk ke sebelah barat dari utara geografis.

Sudut antara arah vertikal jarum kompas dengan horisontal disebut inklinasi. Pada kutub – kutub magnet, inklinasinya 90o yaitu jarum kompas menunjuk secara vertikal. Jika garis – garis gaya magnet adalah horisontal, maka inklinasinya nol.

Karena adanya material magnetik dalam kerak bumi seperti magnetite, oksida besi, maka medan magnet menunjukkan ketidakteraturan atau anomali. Ada tiga jenis variasi medan magnet :

a.       Perubahan lambat, periode panjang disebut variasi sekuler.
b.      Osilasi reguler ( teratur ), periode pendek, dan
c.       Fluktuasi ireguler ( tak teratur), transien.

3.      Proses di dalam Litosfer

Litosfer adalah lapisan bumi yang terdiri dari seluruh bagian kerak bumi dan bagian luar mantel dengan ketebalan 50 sampai 100 km. Litosfer merupakan lapisan yang retak – retak atau yang saling merenggang atau saling menekan. Pada daerah yang merenggang terjadi pemisahan antara dua lapisan litosfer, dan daerah yang saling menekan terjadi penunjaman dimana lapisan litosfer yang satu akan masuk ke bawah lapisan litosfer yang menekannya. Peristiwa – peristiwa ini dikenal sebagai teori tektonik lempeng.

Kerak bumi merupakan bagian dari litosfer dan terdiri dari kerak benua dan kerak samudera. Batas kerak bumi dengan bagian atas mantel ( astenosfer ) disebut diskontinuitas “ Mohorovisic “ atau disebut bidang MOHO.